0

Technical Summary IAS 17 " SEWA "

Published at 17.38 in

Ringkasan Teknis
Ekstrak ini disusun oleh IASC Yayasan staf dan belum disetujui oleh IASB. Untuk referensi persyaratan harus dilakukan untuk Standar Pelaporan Keuangan Internasional.IAS 17 Sewa
Tujuan Pernyataan ini adalah mengatur, baik bagi lessee maupun lessor, yang sesuai kebijakan akuntansi dan pengungkapan untuk diterapkan dalam hubungannya dengan sewa. Klasifikasi sewa diadopsi dalam Pernyataan ini didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan terkait dengan kepemilikan penghargaan. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Sewa dalam laporan keuangan lessee antara lain :
1. Sewa Operasi
Sewa pembayaran dicatat sebagai sewa operasi diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama masa sewa kecuali dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat pengguna.
2. Sewa Pembiayaan
Pada akhir masa sewa, lessee harus mengakui sewa pembiayaan sebagai aktiva dan kewajiban di neraca pada nilai sama dengan nilai wajar sewa properti atau, jika lebih rendah, nilai kini dari pembayaran sewa minimum, masing-masing ditentukan pada awal sewa. Tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam menyewakan, jika ini dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, suku bunga pinjaman inkremental lessee harus digunakan. Biaya langsung awal dari lessee ditambahkan ke jumlah yang diakui sebagai aset. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara beban keuangan dan bagian pengurangan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan bunga atas sisa kewajiban. Rental kontinjen dibebankan sebagai beban dalam periode dimana terjadinya. Suatu sewa keuangan menimbulkan beban penyusutan untuk aset serta membiayai biaya untuk setiap periode akuntansi. Kebijakan penyusutan untuk didepresiasi aktiva sewa guna usaha harus konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri, dan penyusutan yang diakui dihitung sesuai dengan IAS 16 properti tetap dan 38 IAS aset tidak berwujud. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset tersebut akan sepenuhnya disusutkan selama lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.

Sewa dalam laporan keuangan lessor antara lain :
1. Sewa Operasi
Lessor mengakui aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut. Kebijakan penyusutan untuk asset sewaan harus konsisten dengan kebijakan penyusutan normal lessor untuk asset sejenis, dan penyusutan dihitung sesuai dengan IAS 16 dan IAS 38. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui dalam laba rugi dengan garis lurus selama masa sewa, kecuali dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan waktu pola di mana penggunaan manfaat yang diperoleh dari aset sewaan berkurang
2. Sewa Pembiayaan
Lessor mengakui aset sewa pembiayaan di neraca dan sekarang mereka sebagai tagihan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu konstantaperiodik tingkat pengembalian atas investasi bersih lessor dalam sewa pembiayaan.Produsen atau agen lessor harus mengakui penjualan periode laba atau lossin, dalamsesuai dengan kebijakan yang diambil oleh entitas untuk penjualan langsung. Jika artifisial rendahtingkat bunga dikutip, keuntungan penjualan harus dibatasi pada apa yang akan berlakujika tingkat bunga pasar dibebankan. Biaya yang dikeluarkan oleh produsen atau dealerlessor dalam hubungannya dengan negosiasi dan pengaturan sewa diakui sebagai beban apabila keuntungan penjualan diakui.

Transaksi Jual dan Sewa Balik
Sebuah transaksi penjualan dan penyewaan kembali melibatkan penjualan aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Pembayaran sewa dan harga jual biasanya saling bergantung karena keduanya dinegosiasikan sebagai suatu paket. Perlakuan akuntansi untuk transaksi jual dan sewa balik bergantung pada jenis sewanya.